Soal
1. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Jelaskan
dan uraikan tentang fungsi-fungsi manajemen dan keterkaitannya satu sama lain!
3. Jelaskan
tentang berbagai tingkatan manajemen dan keterampilan apa saja yang dibutuhkan
oleh setiap manajer dalam organisasi?
4. Jelaskan
perbedaan antara perencanaan strategis dan perencanaan taktis?
5. Jelaskan
berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh manajer dalam mengarahkan
bawahan dan jelaskan pula gaya kepemimpinan yang terbaik?
Jawab
1. Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
2. Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1. Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Perencanaan
Rencana dapat berupa
rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
3.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi
manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management),
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management)
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal
pula dengan istilah executive
officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang
dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke
proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
4. Rencana Strategis adalah Rencana yang mencerminkan
keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan dan tahap-tahap
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan strategis. Rencana-rencana tersebut
selalu ditetapkan oleh dewan direksi dan manajemen puncak sedangkan Rencana
Taktis adalah rencana jangka pendek yang berhubungan dengan penerapkan
aspek-aspek khusus dari suatu rencana strategis perusahaan.
5. Gaya kepemimpinan, dalam beberapa
literatur juga sering disebut tipe kepemimpinan. Gaya atau tipe kepemimpinan adalah
serangkaian sikap, sifaf dan karakter dari seorang pemimpin yang cenderung
ditonjolkan dalam menggerakan organisasi. Contohnya seorang pemimpin perusahaan
A memimpin perusahannya dengan sangat disiplin, terarah, serta kaku. Nah, jika
anda seorang pemimpin, bagaimana gaya kepemimpinan anda? mari kita simak
pandangan para ahli tentang gaya kepemimpinan.
Menurut Rensis Liker, gaya kepemimpinan
seseorang dalam organisasi dapat dikelompokan menjadi:
Eksploitatif, yaitu
pemimpin yang memeras bawahan, bawahan harus mencapai tujuan yang ditetapkan,
kalau tidak bisa dihukum.
Otoritatif, yaitu
pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi komentar
terhadap perintah pemimpin.
Konsultatif, yaitu
pemimpin yang selalu meminta pendapat dari bawahan, perintah biasanya
dikeluarkan setelah diskusi dengan bawahan.
Partisipatif, yaitu
pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan bawahan.
Sedangkan
menurut George R. Terry, ada enam tipe kepemimpinan, yaitu:
Kepemimpinan
Personal, pemimpin ini selalu mengadakan kontak
langsung dengan bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapai
bawahan sehingga dia dapat segera memberikan petunjuk untuk menyelesaikan
masalah. Melalui kontak langsung pemimpin dan bawahan dapat menanamkan pengaruh
dan ide-idenya kepada bawahan. Sebab bawahan merasa diperhatikan, dibimbing,
dan diarahkan menuju kemajuan.
Kepemimpinan
Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan melaui media
non-pribadi seperti perintah tertulus, surat keputusan, dan
pengumuman-pengumuman.
Kepemimpinan
Otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa
kekuasaan yang sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan
memindahkan orang lain.
Kempemimpinan
Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya
partisipasi kelompok dalam penentuan tujuan dan pemanduan pemikiran-pemikiran
untuk menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena
itu, setiap pemikiran perorangan dan kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
Kepemimpinan
Kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan
paternalistik yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin
bertindak sebagai bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing, dan
penasihat dengan memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
Kepemimpinan
Alamiah, pemimpin seperti ini timbul dengan
sendirinya secara spontan, bukan karena pengangkatan yang diterima serta
dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan jenis ini sangat berpengaruh. Agar
organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan para pemimpin alamiah.
0 komentar:
Posting Komentar