Pengelompokan pola pikir industrialisasi secara
keseluruhan telah tercakup dalam Pola Pengembangan Indutri Nasional (PPIN) yang
dibuat oleh Departemen Perindustrian (dalam Siahaan, 1996). PPIN tersebut
berintikan 6 butir kebijakan :
1. Pengembangan industri yang diarahkan untuk
pendalaman dan pemantapan struktur industri serta dikaitkan dengan sektor
lainnya.
2.
Pengembangan indutri permesinan dan elektronika penghasil barang modal.
3. Pengembangan industri kecil.
4. Pembangunan ekspor komoditi industri.
5.
Pembangunan kemampuan penelitian, pengembangan dan rancang bangun khususnya perangkat lunak dan perekayasaan.
6. Pembangunan kemampuan para wiraswasta dan tenaga
kerja industri berupa manajemen, keahlian, kejujuran serta keterampilan.
Sektor industri manufaktur di banyak Negara
berkembang mengalami perkembangan sangat
pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat
dikatakan sebagai kasus istimewa. Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a
miraculous economic karena kinerja ekonominya sangat hebat. Dari 1970 hinga
1995, industri manufaktur merupakan contributor utama. Untuk melihat sejauh
mana perkembangan industry manufaktur di Indonesia selama ini, perlu dilihat
perbandingan kinerjanya dengan sector yang sama di Negara-negara lain. Dalam
kelompok ASEAN, misalnya kontribusi output dari sector industry manufaktur
terhadap pembentukan PDB di Indonesia
masih relative kecil, walaupun laju pertumbuhan output rata-ratanya termasuk
tinggi di Negara-negara ASEAN lainnya. Struktur ini menandakan Indonesia belum
merupakan Negara dengan tingkat industrialisasi yang tinggi dibandingkan
Malaysia dan Thailand.
Sumber: http://www.academia.edu/8317127/INDUSTRIALISASI_DAN_PERKEMBANGAN_SEKTOR_INDUSTRI
0 komentar:
Posting Komentar