Daya saing adalah
kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk
menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi. dan
berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional (sumber : OECD).
Oleh karena daya saing industri merupakan fenomena di tingkat mikro perusahaan,
maka kebijakan pembangunan industri nasional didahului dengan mengkaji sektor
industri secara utuh sebagai dasar pengukurannya. Tingkat daya saing suatu
negara di kancah perdagangan internasional, pada dasarnya amat ditentukan oleh
dua faktor, yaitu faktor keunggulan komparatif (comparative advantage) dan
faktor keunggulan kompetitif (competitive advantage). Lebih lanjut, faktor
keunggulan komparatif dapat dianggap sebagai faktor yang bersifat alamiah dan
faktor keunggulan kompetitif dianggap sebagai faktor yang bersifat acquired
atau dapat dikembangkan/diciptakan (Tambunan, 2001). Selain dua faktor
tersebut, tingkat daya saing suatu negara sesungguhnya juga dipengaruhi oleh
apa yang disebut Sustainable Competitive Advantage (SCA) atau keunggulan daya
saing berkelanjutan. Ini terutama dalam kerangka menghadapi tingkat persaingan
global yang semakin lama menjadi sedemikian ketat/keras atau Hyper Competitive.
Analisis Hyper Competitive (persaingan yang super ketat) berasal dari D’Aveni
(Hamdy, 2001), dan merupakan analisis yang menunjukkan bahwa pada akhirnya
setiap negara akan dipaksa memikirkan atau menemukan suatu strategi yang tepat,
agar negara/perusahaan tersebut dapat tetap bertahan pada kondisi persaingan
global yang sangat sulit. Menurut Hamdy, strategi yang tepat adalah strategi
SCA (Sustained Competitive Advantage Strategy) atau strategi yang berintikan
upaya perencanaan dan kegiatan operasional yang terpadu, yang mengkaitkan 5
lingkungan eksternal dan internal demi pencapaian tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang, dengan disertai keberhasilan dalam mempertahankan/meningkatkan
sustainable real income secara efektif dan efisien.
Sumber: sap.gunadarma.ac.id
http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Analisis%20Perdagangan%20Produk%20Alas%20Kaki%20Indonesia-%20China.pdf
0 komentar:
Posting Komentar